Kamis, 01 September 2016

The Big Bang Model dalam SDLC

SDLC (System Development Life Cycle) merupakan tahapan yang dikerjakan oleh pengembang sistem untuk menghasilkan sistem yang dapat digunakan oleh organisasi pengguna sistem. SDLC memilki beberapa model salah satunya adalah The Big Bang Model.

The Big Bang Model merupakan salah satu model SDLC dimana proses pembangunan dimulai dengan uang yang diperlukan dan upaya sebagai input dan output sebagai perangkat lunak yang dikembangkan yang mungkin sesuai atau idak sesuai dengan keinginan pelanggan. Model ini dianggap sederhana karena memiliki perencanaan, penjadwalan, atau proses pembangunan formal yang sedikit karena semua upaya dihabiskan untuk pengembangan software dan coding. Proses ini merupakan proses yang ideal, jika persyaratan produk tidak dipahami dengan baik dan tanggal rilis final fleksibel. Hal ini juga penting untuk memiliki pelanggan yang fleksibel, juga, karena mereka tidak akan tahu apa yang mereka mendapatkan yang mereka ingin sampai akhir.

Metode Big Bang sangat efektif untuk menghemat waktu dalam proses pengujian integrasi. Namun, jika kasus uji dan hasil mereka tidak dicatat dengan benar, seluruh integrasi proses akan lebih rumit dan dapat mencegah pengujian tim dari pencapaian tujuan pengujian integrasi.

Keuntungan dari model Big Bang:
  • Pengujian Big Bang memiliki keuntungan bahwa segala sesuatu selesai sebelum pengujian integrasi dimulai.


Kekurangan model Big Bang:
  • Kerugian utama adalah bahwa secara umum saatnya memakan waktu dan sulit untuk melacak penyebab kegagalan karena integrasi akhir ini.


Sumber:
adrianti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/37901/SDLC.pdf
http://www.csimumbai.org/newstrack/April-June-2013/SDLC%20-%20Big%20Data.pdf
http://www.ijcsmc.com/docs/papers/May2013/V2I5201384.pdf
http://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_bigbang_model.htm

Sabtu, 26 Maret 2016

9.1 Inheritance Hierarchies

Dalam desain berorientasi objek, inheritance merupakan hubungan antara kelas yang lebih umum (superclass) dan kelas yang lebih khusus (subclass). Subclass mewarisi data dan perilaku kelas supernya.
Contoh dalam kehidupan nyata yaitu  mobil. Mobil berbagi ciri-ciri umum dari semua kendaraan, misalnya memiliki kemampuan untuk mengangkut orang dari satu tempat ke tempat lain. Katakanlah mengatakan bahwa class mobil mewarisi dari class kendaraan. Dalam hubungan ini, kelas kendaraan merupakan superclass dan kelas Mobil merupakan subclass.
Bila kita menggunakan inheritance dalam program program yang kita buat, kita dapat menggunakan kembali kode duplikasi itu. Penggunaan kembali ini ini datang dalam dua bentuk. Pertama, subclass mewarisi metode dari superclass. Sebagai contoh, jika kelas Kendaraan memiliki metode drive, maka mobil subclass otomatis mewarisi metode. Ini tidak perlu digandakan.
Bentuk kedua dari penggunaan kembali ini lebih mudah. Anda dapat menggunakan kembali algoritma yang memanipulasi objek Vehicle. Karena mobil adalah jenis dari suatu kendaraan, maka kita dapat menggunakan Mobil di dalam algoritma tersebut, hal itu akan menjadikan program berjalan dengan benar.
Karena mobil merupakan subclass dari Kendaraan, Anda dapat memanggil metode dengan objek Car: Mobil MyCar = Mobil baru; (...) processVehicle (MyCar); Mengapa memberikan metode yang memproses Kendaraan benda bukan benda Car? Metode yang lebih berguna karena dapat menangani segala jenis kendaraan (termasuk truk dan objek Motor).
Bab ini, kita akan mempertimbangkan hirarki sederhana dari kelas. Akar dari hirarki ini merupakan jenis pertanyaan. Sebuah pertanyaan dapat menampilkan teks, dan itu dapat memeriksa apakah respon yang diberikan adalah jawaban yang benar.

Pada bagian berikut, Anda akan melihat bagaimana membentuk subclass dari kelas Pertanyaan. Berikut adalah program tes sederhana untuk Question class:


sumber: Big Java, Early Objects, Fifth Edision (Cay Horstmann)

Sabtu, 19 Maret 2016

Package

Package merupakan program java yang terdiri dari kumpulan kelas. Di Java, package menyediakan mekanisme suatu penataan. Java package adalah seperangkat kelas yang saling berkaitan.

Pengorganisasian Class kedalam Package
Dalam menempatkan suatu class dalam package, kita harus menempatkan pada satu baris
packageName;
sebagai instruksi pertama dalam source file yang berisi class. Sebuah package terdiri dari satu atau lebih identifier yang dipisahkan oleh dot(.)
contoh:
package com.horstmann.bigjava;
public class Financial
{
. . .                                                                        
}
Importing Packages
Jika kita menggunakan class dari sebuah package, kita harus menyebutnya dengan nama lengkapnya (nama package ditambah nama kelas).
Contoh:
java.util.Scanner in = new java.util.Scanner(System.in);
atau kita bisa mengimpor dengan pernyataan import java.util.Scanner; kemudian merujuk padaclass sebagai Scanner tanpa awalan package. Atau bisa juga menggunakan import java.util.*;

Package Names
Menempatkan class kedalam sebuah package dengan mekanisme untuk mengatur suatu class. Namun, untuk menghindari bentrokan nama, dalam suatu proyek tidak dapat dihindari jika terdapat dua nama yang sama dengan konsep yang sama, misalkan namanya Timer. Untuk memudahkanya, kita bisa menempatkan kedua nama ini sebagai java.util.Timer dan javax.swing.Timer kita tinggal memanggil nama tersebut sesuai dengan kebutuhan kita.

Packages and Source Files
Sumber file harus terletak pada sub direktori yang sesuai dengan nama package. Bagian dari nama mewakili direktori. Misalnya, sumber file untuk kelas com.horsmann.bigjava akan ditempatkan pada subdirectory com/horsmann/bigjava. Kita akan menempatkan subdirectory kedalam directory dasar yang menyimpan file kita.


Sumber : CAY HORSTMANN, BIG JAVA, EARLY OBJECTS, Fifth Edition

Rabu, 11 Februari 2015

Critical Thinking


Pada dasarnya sejak lahir manusia memiliki kecenderungan berpikir kritis, buktinya mereka selalu terdorong untuk memikirkan hal-hal yang ada disekitarnya. Hal ini dapat kita lihat pada seorang anak yang selalu bertanya-tanya tentang semua hal yang ada di sekitar mereka, kita yakin bahwa dia sedang mengumpulkan semua informasi yang dia dapat dari berbagai pihak, lalu dia mulai melakukan sebuah pengamatandengan menguji coba segala sesuatu yang ada disekitarny, kemudian dia mulai menarik kesimpulan dari uji coba yang telah dia lakukan.
Berpikir kritis merupakan kemampuan dimana seseorang mampu menelaah suatu hal yang digunakan untuk mencetuskan gagasan dengan cara menganalisis, mengevaluasi suatu informasi yang didapat dari hasil pengamatan untuk dijadikan sebuah tindakan.
Berpikir kritis menurut Mertes,1991 adalah Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan.
Argumen
Argumen merupakan salah satu hal yang bisa berfungsi untuk mengajak atau merayu, argumen juga berarti dimana seseorang memperkuat atau mempertahankan pendirianya. Seseorang harus tahu bagaimana suatu hal bekerja dan dapat menyimpulkan kenapa suatu hal dapat bekerja lalu dia dapat menyusun suatu ide. Dalam hal ini, seseorang dituntut untuk berpikir kritis agar bisa menyimpulkan, membuat ide dan mengantisipasi dari suatu dampak dari ide yang dia usulkan. Perlu kita tahu, ketika manusia berpikir kritis maka dia akan tertarik pada argumen yang disampaikan oleh orang lain karena dengan hal ini seseorang akan mendapat pernyataan yang sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
Namun saat seseorang berargumen, tidak semua yang dia sampaikan benar, seperti quote yang sering kita baca di beberapa majalah, koran atau di majalah dinding bahkan media televisi atau radio. Kenapa? Terkadang mereka tidak bisa dibuktikan, maka dari itulah fungsi dari seseorang berpikir kritis yitu dengan menelaah informasi yang didapat terlebih dahulu sehingga kita dapat memaknai apa yang terkandung di dalamnya dan jangan langsung menelan informasi secara mentah. Terkadang, apa yang masyarakat terima belum menunjukkan makna dari kejadian yang sebenarnya.

Dalam menganalisis argumen, terdapat 3 hal:
1.      Menelaah konteks yang baru disampaikan.
2.      Memahami argumen.
3.      Mengevaluasi dan merekonstruksi sebuah argumen dan mengambil kesimpulan dari argumen tersebut.

Retorika
Untuk memperkuat sebuah argumen, seseorang perlu mempelajari retorika. Menurut Richard E. Young cs, Pengertian Retorika adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana kita menggarap masalah wicara-tutur kata secara heiristik, epistomologi untuk membina saling pengertian dan kerjasama.

Tiap hal saling berkesinambungan, dalam bertutur kata seseorang berpikir kritis tidak mungkin hanya berbicara asal tanpa mempertimbangkanya terlebih dahulu, kalimat mana yang akan digunakan, apa yang akan dibicarakan, bagaimana dampak dari apa yang dibicarakan, alasan untuk dibicarakan. Hal ini merupakan tindakan sebelum mengambil keputusan (premis). Argumen terdiri atas claim dan premis, sedangkan claim merupakan orang yang menyatakan bahwa sesuatu yang dikatakan itu benar.